IV. WHEEL
Sama
dengan sistem pada kendaraan bermotor, pada sistem alat berat juga dikenal
adanya penggerak bawah yang berfungsi untuk berpindah dari satu tempat ke
tempat lain. Penggerak bawah pada alat berat yang ada saat ini terdiri dari dua
macam, yaitu crawler tractor (menggunakan
kerangka bawah/undercarriage, seperti
bulldozer dan excavator) dan ada pula yang menggunakan wheel (seperti forklift, wheel loader, motor grader, off-road dump truck, maupun on road truck & bus).
Pada
kendaraan yang menggunakan wheel
sebagai penggerak akhirnya, maka ban (tyre)
adalah salah satu komponen yang menempel langsung ke tanah. Peran ban ini
sangatlah penting karena apabila ban ini rusak atau tidak dalam keadaan
performa bagus pasti kendaraan tersebut tidak akan bisa beroperasi optimum.
I.
Pengertian
dan Fungsi
Tyre atau ban
adalah bagian dari penggerak akhir (final
drive) yang bersinggungan langsung dengan permukaan tanah dan merupakan
komponen yang terletak pada pelek (rim)
sebuah kendaraan. Adapun beberapa fungsi dari ban adalah sebagai berikut :
Ø Menahan berat suatu kendaraan dan muatan yang
bersinggungan dengan permukaan tanah/jalan.
Ø
Mengendalikan jalannya kendaraan saat bergerak maju
atau mundur.
Ø Meneruskan tenaga dari mesin sehingga kendaraan dapat
berjalan dan sebaliknya untuk memberhentikan bila diperlukan.
Ø Bersama dengan sistem suspensi menentukan keamanan,
kenyamanan, dan kemudahan dalam pengendalian kendaraan.
II. Type Ban
Ditinjau dari struktur yang digunakan, ban dibagi
menjadi dua tipe, yaitu (1) tube-tyre; menggunakan
ban dalam dan valve (pentil ban)
melekat pada ban dalam dan (2) tubeless-tyre;
tidak menggunakan ban dalam (tubeless)
dengan rim (velg/pelek) khusus dan valve
(pentil ban) berdiri terpisah dengan ban. Lihat gambar 3 berikut ini, warna merah pada tube-tyre menggambarkan ban dalam.
(gambar 3)
(1) Tubeless type
Tipe
ban tubeless adalah ban yang tidak
menggunakan ban dalam. Tidak adanya ban dalam ini dikarenakan adanya lapisan liner yang melekat pada casing, sehingga memperkuat lapisan luar
jika terjadi tusukan akibat benda asing dari luar seperti pada gambar berikut
ini.
(2) Tube type
Tipe
ban yang menggunakan tube (istilah
untuk ban dalam) memungkinkan untuk mudah berkurangnya angin akibat adanya tusukkan dari benda
asing. Hal ini dikarenakan tidak adanya hubungan antara casing (ban luar) dengan tube
(ban dalam) sehingga memungkinkan adanya rongga tempat keluarnya angin. (lihat
gambar 7)
(gambar 6) (gambar7)
III.
Struktur Ban
Secara
umum ban tersusun dari empat bagian utama yaitu :
Ø
Carcass
Carcass terletak di dalam ban yang
berfungsi menahan berat, goncangan, tumbukan, dan tekanan angin. Carcass dibuat dari lembaran-lembaran ply cords (lihat gambar berikut ini).
Karet yang membungkus atau melapisi cord
tidak hanya melindungi dari kerusakan luar, tetapi mencegah pergeseran di
antara cords.
Ø
Tread
Tread merupakan kulit luar dari
ban, melindungi carcass dari keausan
dan kerusakan. Bagian tread yang
berhubungan langsung dengan permukaan jalan disebut crown. Bagian samping dari ban disebut side wall dan daerah pertemuannya
dengan tread disebut shoulder. Alur-alur yang dibuat pada
permukaan ban disebut groove atau non-skid. Dalamnya alur tersebut
dinamakan non-skid depth, bagian
dibawah groove dinamakan skid base. Karena side wall menerima gaya tekan dan tarik selama ban beroperasi, maka
side wall dinamakan flexing area. Shoulder juga dinamakan buttress
dan merupakan bagian penyangga crown.
Bagian ini mempunyai konsentrasi karet yang paling tebal dan dibuat juga alur
untuk mengeluarkan panas.
Ø
Breaker
Breaker adalah
lapisan yang berada di antara tread
dan carcass yang berfungsi sebagai
peredam goncangan/tumbukan. Sebagai tambahan untuk mencegah pemisahan dan untuk
mengurangi perubahan tiba-tiba dari elastisitas, selembar karet disisipkan
antara carcass dan breaker supaya berfungsi sebagai cushion (bantalan).
Ø
Bead
Bead
digunakan di carcass, berfungsi untuk
menahan kedua ujung dari cord,
menjamin pemasangan yang kuat dari ban ke rim
(pelek). Bead wire (kawat bead) adalah cincin yang terbuat dari
kawat baja dengan kadar karbon yang tinggi. Flipper
menutup bead wire dan di dalamnya
terisi bead filler, karet keras yang
berbentuk segitiga (apex rubber). Bead filler membantu flipper
agar bisa bercampur dengan baik di dalam ban. Bagian ujung yang berhubungan
dengan pelek dan lebih dekat dengan pusat ban dinamakan bead toe. Bagian yang berhubungan dengan flens dari pelek dinamakan
bead heel. Bagian luar dari daerah bead dilapisi oleh semacam ply cord (yang sudah dilapisi karet),
dinamakan chafer.
(gambar 8) (gambar 9)
bentuk-bentuk
‘kembangan’ ban yang disebut sebagai crown
untuk aplikasi off road dan on road pasti berbeda, demikian juga
aplikasi on road dengan kondisi
permukaan jalan yang beraspal dan permukaan jalan tanah juga berbeda.
IV. Kode
11.00 – 20
14 PR
![]() |
![]() |
![]() |
||||||
Ply rating


V.
Pembagian
Ban menurut Struktur
Dalam
bahasa sehari-hari sering muncul istilah ban radial. Apa sebenarnya ban radial
itu? Sebetulnya itu adalah salah satu bentuk ban ditinjau dari strukturnya.
Pada dasarnya ban diklasifikasikan dalam tiga struktur berikut ini :
a. Struktur bias
Ban
dengan struktur bias adalah paling
banyak dipakai. Dibuat dari banyak lembar cord
yang digunakan sebagai rangka (frame)
dari ban. Cord ditenun dengan cara
zig-zag membentuk sudut 40o-65o terhadap keliling
lingkaran ban.
b. Struktur radial
Konstruksi
carcass cord membentuk sudut 90o
terhadap keliling lingkaran ban. Jadi dilihat dari samping konstruksi cord adalah dalam arah radial terhadap
pusat atau crown dari ban. Bagian
dari ban yang berhubungan langsung dengan permukaan jalan diperkuat oleh
semacam sabuk pengikat yang dinamakan breaker
atau belt. Ban jenis ini hanya
mengalami sedikit deformasi karena bentuknya yang sentrifugal, walaupun pada
kecepatan tinggi. Ban radial ini juga mempunyai rolling resistance yang kecil.
c. Struktur belted bias
Struktur
belted bias belakangan ini telah
mendapat banyak perhatian. Sebagai tambahan dari struktur bias yang biasa, suatu belt
seperti sabuk pengikat yang digunakan dalam struktur radial dipasang pada
keliling luar dari carcass. Dengan
demikian menambah/menaikkan kekerasan dari bagian ban yang berhubungan dengan
jalan.
(gambar
10) (gambar
11)
(gambar
12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar